Bilangan Biner
Sistem bilangan desimal kurang serasi digunakan pada
sistem digital karena sulit untuk mendesain rangkaian elektronik sedemikian
rupa sehingga dapat bekerja dengan 10 level tegangan yang berbeda ( 0 – 9 ).
Sebaliknya akan lebih mudah mendesain rangkaian
elektronik yang beroperasi dengan hanya menggunakan 2 level tegangan saja.
Untuk alasan ini hampir semua sistem digital menggunakan sistem bilangan biner
( dasar 2 ) sebagai dasar operasinya. Pada sistem biner hanya digunakan dua
simbol / nilai digit yang mungkin yakni : 0 dan 1.
Semua ketentuan – ketentuan yang berlaku pada sistem
cesimal juga berlaku pada sistem biner.
Perhatikan
ilustrasi bilangan biner : 1011,101
25 24 23
22 21 20 2-1 2-2 2-3 2-4
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
.
MSB TB LSB
Setiap digit biner dinamakan BIT, sedang BIT paling kiri
dinamakan Most Significant Bit ( MSB ) dan BIT paling kanan dinamakan Least
significant Bit ( LSB ).
Untuk membedakan bilangan pada sistem yang berbeda cara
penulisannya menggunakan subskrib. Sebagai contoh bilangan ( 9 )10 menyatakan desimal sedang ( 1001 )2
menyatakan bilangan biner.
Konversi Desimal ke Biner
Konversi desimal ke biner dapat dilakukan dengan beberapa cara namun yang
paling mudah menggunakan metoda trial and error. Bilangan desimal yang akan
diubah secara berturut-turut dibagi 2 dengan memperhatikan sisa pembagiannya.
Sisa pembagian akan brnilai 1 atau 0 yang akan membentuk bilangan biner dengan
sisa yang terakhir merupakan MSB.
0 komentar:
Posting Komentar